Makassar – Sebanyak 11 Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas I Makassar menerima program integrasi sebagai wujud pelaksanaan pembinaan yang maksimal. Dari jumlah tersebut, 7 orang melaksanakan wajib lapor di Balai Pemasyarakatan (Bapas) Makassar, 2 orang di Bapas Watampone, 1 orang di Bapas Palopo, dan 1 orang di Bapas Jember.
Program ini merupakan bagian dari implementasi 13 akselerasi kebijakan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia (Menkumham), Yasonna H. Laoly, melalui Direktorat Jenderal Pemasyarakatan. Kebijakan ini bertujuan untuk mengatasi masalah overkapasitas sekaligus mempersiapkan warga binaan agar siap berintegrasi kembali ke masyarakat dengan lebih baik.
Kepala Seksi Bimbingan Kemasyarakatan (Bimkemas) Lapas Makassar, La Idi, menjelaskan bahwa pemberian hak integrasi ini diberikan kepada warga binaan yang telah memenuhi kriteria administratif dan substantif sesuai Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2022 tentang Pemasyarakatan.
“Sebelas WBP yang menerima Pembebasan Bersyarat (PB) dan Cuti Bersyarat (CB) ini telah menunjukkan hasil pembinaan yang baik selama berada di Lapas. Mereka juga telah memenuhi syarat administratif dan substantif, termasuk kriteria penilaian Standar Penilaian Pemasyarakatan Nasional (SPPN),” ungkap La Idi, Rabu (20/11/2024).
Lebih lanjut, La Idi menegaskan bahwa seluruh proses pemberian hak integrasi tersebut dilakukan secara transparan dan tanpa biaya. “Program ini gratis, tidak ada pungutan biaya. Hak ini diberikan kepada WBP yang telah memenuhi semua persyaratan berdasarkan aturan yang berlaku,” tegasnya.
Ia juga berpesan agar warga binaan yang telah menerima program integrasi ini dapat memanfaatkan kesempatan kedua dengan sebaik-baiknya. “Kami berharap mereka tidak mengulangi pelanggaran hukum dan dapat menjadi individu yang lebih baik, siap memberikan kontribusi positif di tengah masyarakat,” harapnya.
Program integrasi ini menjadi bukti nyata komitmen Lapas Kelas I Makassar dalam menjalankan pembinaan yang humanis, sesuai dengan semangat Pemasyarakatan untuk mencetak pribadi yang lebih baik demi mendukung kehidupan bermasyarakat yang harmonis.
