Makassar – Kepala Rumah Tahanan (Rutan) Kelas I Makassar, Jayadikusumah, menyampaikan harapannya bagi warga binaan yang telah bebas agar dapat berperan positif sebagai “pahlawan” bagi keluarga dan lingkungan masyarakatnya. Menurutnya, peran ini penting untuk menginspirasi dan memberikan dampak positif di lingkungan tempat mereka kembali.
“Semoga mereka bisa membawa perubahan positif di rumah dan kembali berperan di masyarakat. Menjadi pahlawan bagi keluarga berarti menjadi sosok yang mampu memberikan contoh baik serta memberikan manfaat,” ujar Jayadikusumah. Ia berharap warga binaan yang telah menjalani pembinaan di Rutan Kelas I Makassar dapat menerapkan pelajaran yang mereka terima untuk kehidupan yang lebih baik.
Di sisi lain, Kepala Seksi Pelayanan Tahanan Rutan Kelas I Makassar, Angga Satrya, menegaskan bahwa pemberian hak reintegrasi, yang menjadi proses penting dalam tahapan kebebasan warga binaan, tidak dikenakan biaya. “Proses integrasi ini sepenuhnya gratis. Karena sudah menjadi hak warga binaan yang telah memenuhi persyaratan administrasi dan berperilaku baik selama menjalani masa pidana,” jelas Angga, menekankan transparansi dalam prosedur kebebasan bagi warga binaan.
Ahmad Sutoyo, Kepala Sub Seksi Administrasi dan Perawatan, turut menambahkan bahwa warga binaan yang dibebaskan kali ini, yakni empat orang, memperoleh kebebasan melalui program Cuti Bersyarat (CB). “Dua di antaranya terlibat dalam kasus penganiayaan. Kita berharap semuanya dapat memanfaatkan kesempatan ini untuk meraih kehidupan yang lebih baik di luar, dan tidak melakukan pelanggaran,” ujarnya.
Pihak Rutan Kelas I Makassar berharap bahwa melalui program pembinaan dan reintegrasi ini, para warga binaan dapat menjadi pribadi yang lebih baik dan memberikan kontribusi positif bagi keluarga dan masyarakat yang mereka tinggalkan.
