Makassar – Kepala Kantor Wilayah (Kakanwil) Direktorat Jenderal Pemasyarakatan (Ditjenpas) Sulawesi Selatan, Rudy Fernando Sianturi, memberikan apresiasi tinggi terhadap program pesantren kilat yang digelar oleh Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Parepare dan Lapas Narkotika Kelas IIA Sungguminasa selama bulan suci Ramadan. Program ini dinilai sebagai upaya positif dalam meningkatkan pembinaan keagamaan bagi warga binaan.
Rudy menegaskan bahwa pesantren kilat merupakan sarana yang tepat untuk meningkatkan keimanan dan ketakwaan warga binaan, terutama di bulan Ramadan yang penuh berkah. “Program sebagus ini harus dimanfaatkan dengan baik oleh para warga binaan karena tidak setiap saat dapat dilaksanakan,” ujarnya pada Jumat (7/3).

Lapas Parepare: Membentuk Karakter Ber-Akhlaqul Karimah
Kepala Lapas Kelas IIA Parepare, Totok Budiyanto, menjelaskan bahwa pesantren kilat ini diselenggarakan bekerja sama dengan Kantor Kementerian Agama Kota Parepare. Kegiatan berlangsung selama satu bulan penuh, mulai 26 Februari hingga 29 Maret 2025, dengan mengusung tema “Membentuk Karakter Warga Binaan Pemasyarakatan yang Ber-Akhlaqul Karimah”.
Sebanyak 100 warga binaan yang telah mendapatkan persetujuan dari Tim Pengamat Pemasyarakatan (TPP) turut serta dalam program ini. Mereka akan mendapatkan berbagai materi keislaman, seperti tadarus dan tilawah Al-Qur’an, praktik wudhu, shalat, tayamum, adzan, hafalan surat-surat pendek, doa-doa, serta ceramah dan diskusi agama.
“Insya Allah di akhir kegiatan, peserta akan menerima sertifikat sebagai bentuk penghargaan atas partisipasi mereka,” jelas Totok.
Lapas Narkotika Sungguminasa: Sinergi dengan Lembaga Dakwah
Sementara itu, Lapas Narkotika Kelas IIA Sungguminasa juga menyelenggarakan pesantren kilat dengan menggandeng Lembaga Dakwah Wahdah Islamiyah dan Kementerian Agama Kabupaten Gowa. Program ini diharapkan dapat menjadi sarana pembinaan rohani yang efektif bagi warga binaan.
Kepala Lapas Kelas IIA Sungguminasa, Gunawan, menekankan pentingnya momentum Ramadan untuk memperbaiki diri. “Saya mengajak seluruh warga binaan untuk memanfaatkan kesempatan ini dengan sungguh-sungguh agar dapat meraih manfaat spiritual yang maksimal,” ujarnya.
Program pesantren kilat ini diharapkan tidak hanya memberikan dampak positif selama Ramadan, tetapi juga menjadi bekal bagi warga binaan dalam menjalani kehidupan yang lebih baik setelah menjalani masa hukuman.
Sumber : Humas Lapas Kelas IIA Parepare