Parepare – Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Parepare terus menunjukkan komitmennya dalam mendukung Asta Cita Presiden Prabowo melalui inovasi di bidang pemberdayaan Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP). Salah satu langkah strategis yang dilakukan adalah memanfaatkan lahan kosong di lingkungan Lapas untuk kegiatan produktif seperti penanaman tanaman pangan dan budidaya ikan air tawar.
Kepala Lapas Kelas IIA Parepare, Totok Budiyanto, menjelaskan bahwa program ini merupakan bagian dari Sarana Asimilasi dan Edukasi (SAE) yang bertujuan untuk membina WBP secara humanis dan memberdayakan mereka dengan keterampilan yang bermanfaat. “Kami tidak hanya fokus pada hukuman, tetapi juga pembinaan dan pemberdayaan agar mereka siap kembali ke masyarakat dengan kemampuan yang memadai,” ujar Totok pada Sabtu (18/1).

Program ini mendapat dukungan penuh dari Pemerintah Kota Parepare. Penjabat Wali Kota Parepare, Dr. Abdul Hayat Gani, bahkan turut berpartisipasi langsung dengan melakukan penanaman cabai bersama sejumlah instansi terkait. Selain itu, melalui Dinas Ketahanan Pangan dan Dinas Pertanian, Kelautan, dan Perikanan (PKP), Pemkot Parepare memberikan bantuan berupa bibit tanaman seperti cabai, kangkung, terong, pepaya California, serta ikan air tawar jenis Nila dan Lele Sangkuriang.
Sebagai bentuk dukungan sosial, Lapas Parepare juga menyalurkan bantuan kepada masyarakat sekitar. Totok menyampaikan bahwa sebagian gaji pegawai Lapas disisihkan untuk membantu guru honorer, petugas kebersihan, panti asuhan, masyarakat terdampak banjir, dan warga di sekitar Lapas. “Kami ingin program ini memberikan manfaat tidak hanya bagi WBP, tetapi juga masyarakat di lingkungan sekitar,” tambah Totok.
Selain program produktif di sektor pertanian dan perikanan, Lapas Parepare juga memberikan pelatihan keterampilan bersertifikat kepada WBP. Kerja sama dengan Balai Pelatihan Vokasi dan Produktivitas (BPVP) Pangkep menghasilkan tiga paket pelatihan keterampilan. Di sisi lain, Lapas Parepare juga menggandeng Dinas Tenaga Kerja, Koperasi, dan UMKM Kota Parepare untuk mendukung pengembangan soft skill WBP.
“Kami ingin memastikan WBP yang telah selesai menjalani masa hukuman tidak hanya keluar sebagai individu yang lebih baik, tetapi juga memiliki kemampuan untuk mandiri, baik dengan bekerja di perusahaan maupun membuka usaha sendiri,” pungkas Totok.
Dengan transformasi lahan kosong menjadi program produktif ini, Lapas Kelas IIA Parepare tidak hanya mendukung visi Presiden, tetapi juga menunjukkan peran aktif dalam menciptakan pembinaan pemasyarakatan yang lebih bermakna dan berdampak luas.