Selayar – Suasana kebersamaan dan kesederhanaan mewarnai acara buka puasa bersama serta peringatan Nuzulul Qur’an yang digelar di Rumah Tahanan Negara (Rutan) Kelas IIB Selayar, Kanwil Ditjenpas Sulsel, pada Senin (17/03). Kegiatan ini dihadiri oleh jajaran pegawai Rutan dan warga binaan, yang berkumpul di Lapangan Rutan untuk merayakan momen spesial di bulan Ramadan ini.
Yang menjadi sorotan dalam acara ini adalah menu buka puasa yang disajikan, yaitu olahan terong hasil panen dari program ketahanan pangan warga binaan Rutan Selayar. Makanan tersebut dibungkus dengan daun pisang yang juga berasal dari tanaman ketahanan pangan Rutan, menunjukkan keberhasilan program pemberdayaan yang dijalankan. Hal ini membuktikan bahwa upaya mandiri yang digalakkan oleh Rutan Selayar telah memberikan manfaat nyata, tidak hanya bagi warga binaan tetapi juga bagi lingkungan sekitar.
Kepala Rutan Selayar, Basuki Raharjo, dalam sambutannya menyampaikan bahwa acara ini merupakan wujud nyata dari program pembinaan kemandirian yang dijalankan oleh Rutan Selayar, sebagai bagian dari akselerasi program Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia.
“Terong yang kita nikmati hari ini adalah hasil kerja keras warga binaan dalam program ketahanan pangan yang kami kembangkan. Ini membuktikan bahwa di balik keterbatasan, selalu ada peluang untuk tumbuh dan mandiri,” ujar Basuki.
Ia juga mengingatkan warga binaan untuk memanfaatkan momen Ramadan ini untuk lebih mendekatkan diri kepada Allah SWT dengan memperbanyak ibadah dan mempelajari Al-Qur’an.
Acara ini turut diisi dengan tausiyah peringatan Nuzulul Qur’an yang disampaikan oleh Ustadz Ahmad Fahmi. Dalam tausiyahnya, Ustadz Ahmad menekankan pentingnya meneladani nilai-nilai Al-Qur’an dalam kehidupan sehari-hari, termasuk bagi warga binaan yang sedang menjalani proses pembinaan.
Kegiatan ditutup dengan doa bersama dan buka puasa bersama, yang mencerminkan semangat persaudaraan dan harapan agar program pembinaan di Rutan Selayar terus memberikan dampak positif bagi semua pihak. Acara ini tidak hanya mempererat tali silaturahmi, tetapi juga menjadi bukti nyata bahwa kebersamaan dan kesederhanaan dapat menciptakan makna yang mendalam, terutama di bulan suci Ramadan.