Makassar – Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas I Makassar mengambil langkah strategis dengan membuka lahan pertanian sebagai bagian dari Sarana Asimilasi dan Edukasi (SAE). Program ini bertujuan untuk meningkatkan pembinaan kemandirian Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) sekaligus mendukung ketahanan pangan, sejalan dengan 13 program akselerasi yang digagas oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia (Menkumham).
Kegiatan pembukaan lahan pertanian ini dilakukan pada Sabtu (1/3) dengan melibatkan peralatan berat seperti excavator untuk membersihkan lahan dari tanaman liar. Proses ini dipantau langsung oleh Kepala Bidang Kegiatan Kerja, Hendrik, bersama dengan Kepala Seksi Bimbingan Kerja, Akbar, dan Kepala Seksi Sarana Kerja, Arfan.

Hendrik menjelaskan bahwa pembukaan lahan pertanian ini merupakan salah satu upaya untuk memberdayakan WBP yang sedang menjalani program asimilasi di luar Lapas Makassar. “Program ini tidak hanya bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan WBP di bidang pertanian, tetapi juga membekali mereka dengan keterampilan yang dapat dimanfaatkan setelah kembali ke masyarakat,” ujarnya.
Lebih lanjut, Hendrik menegaskan bahwa program ini diharapkan dapat memberikan manfaat jangka panjang, baik bagi WBP maupun masyarakat luas. “Kami berkomitmen untuk mendukung ketahanan pangan nasional sekaligus memastikan WBP memiliki bekal yang cukup untuk reintegrasi sosial,” tambahnya.
Dengan inisiatif ini, Lapas Makassar menunjukkan peran aktifnya dalam mendukung program akselerasi Kementerian Hukum dan HAM. Selain itu, program ini diharapkan dapat menciptakan dampak positif bagi ketahanan pangan di tingkat lokal maupun nasional.
Lapas Makassar berencana untuk terus mengembangkan program serupa guna mendukung pembinaan WBP dan kontribusi nyata dalam pembangunan berkelanjutan.
Sumber : Humas Lapas Makassar