Makassar – Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas I Makassar terus berupaya meningkatkan keterampilan dan produktivitas warga binaan pemasyarakatan (WBP) melalui program pembinaan hydroponik. Program ini bertujuan membekali warga binaan dengan keterampilan di bidang pertanian modern, khususnya metode hydroponik, guna mendukung ketahanan pangan dan membuka peluang ekonomi bagi mereka setelah bebas.
Kepala Lapas Kelas I Makassar, Sutarno, menyampaikan bahwa program ini sejalan dengan arahan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia terkait upaya mendukung ketahanan pangan nasional.
“Sesuai dengan arahan Menteri, kami berkomitmen mendukung program ketahanan pangan dengan memberikan keterampilan kepada warga binaan agar mereka mampu memproduksi pangan berkualitas dan bernilai ekonomi,” ujar Sutarno.
Dalam program ini, warga binaan diberikan pelatihan intensif mengenai teknik dasar hingga lanjutan dalam sistem hydroponik, mulai dari pemilihan bibit, perawatan tanaman, hingga strategi pemasaran hasil panen. Selain itu, pendampingan juga dilakukan secara berkala guna memastikan keberhasilan program dan kesiapan warga binaan dalam mengelola usaha pertanian secara mandiri.
Adapun tujuan utama dari pembinaan hydroponik ini meliputi:
- Meningkatkan keterampilan warga binaan dalam budidaya pertanian modern.
- Meningkatkan produktivitas dengan menghasilkan produk pertanian berkualitas.
- Membekali warga binaan dengan keterampilan wirausaha di sektor pertanian.
- Meningkatkan kesadaran warga binaan akan pentingnya keterampilan sebagai bekal setelah bebas.
Program ini diharapkan mampu memberikan manfaat jangka panjang bagi warga binaan, baik selama menjalani masa pembinaan di dalam Lapas maupun setelah kembali ke masyarakat. Dengan keterampilan yang diperoleh, mereka memiliki peluang lebih besar untuk mendapatkan pekerjaan atau merintis usaha sendiri, sehingga dapat berkontribusi dalam pembangunan ekonomi dan sosial.
Lapas Kelas I Makassar terus berkomitmen dalam menghadirkan program-program pembinaan yang tidak hanya berorientasi pada pembinaan kepribadian, tetapi juga peningkatan keterampilan yang bermanfaat bagi masa depan warga binaan.
Sumber : Humas Lapas I Makassar