Makassar — Dalam rangka mengimplementasikan 13 Akselerasi Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan, Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas I Makassar menggelar inspeksi mendadak (sidak) gabungan pada Senin (3/2). Kegiatan ini bertujuan untuk memperkuat deteksi dini terhadap potensi gangguan keamanan di lingkungan Lapas.
Sidak diawali dengan apel persiapan yang dipimpin langsung oleh Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pemasyarakatan (Kanwil DitjenPAS) Sulawesi Selatan, Rudy Fernando Sianturi, diikuti oleh petugas Lapas Makassar dan Tim Satuan Operasional Kepatuhan Internal (Sat Ops Patnal) Kanwil DitjenPAS Sulsel.
Dalam arahannya, Rudy Fernando Sianturi menegaskan bahwa sidak ini bertujuan untuk meminimalisir dan memastikan tidak adanya barang-barang terlarang di dalam Lapas, seperti telepon seluler, narkotika, dan benda tajam. Ia juga mengimbau seluruh petugas untuk menjaga profesionalisme dan integritas dalam menjalankan tugas.
“Saya mengimbau kepada seluruh petugas Lapas untuk tetap profesional dan berintegritas. Kami tidak akan mentolerir adanya pelanggaran, baik dari warga binaan maupun petugas. Semua pihak harus bertanggung jawab dalam menjaga keamanan dan ketertiban di Lapas Kelas I Makassar,” tegas Rudy.
Razia yang difokuskan di blok hunian warga binaan tersebut berlangsung lancar dan kondusif. Sejumlah barang terlarang yang berpotensi mengganggu keamanan berhasil disita, menunjukkan efektivitas pengawasan yang dilakukan.
Sementara itu, Kepala Lapas Kelas I Makassar, Sutarno, menyampaikan apresiasi atas pelaksanaan sidak yang berjalan tertib. Ia juga mengonfirmasi bahwa tidak ditemukan barang-barang terlarang seperti narkotika dan telepon seluler.
“Alhamdulillah, tidak ditemukan barang terlarang seperti narkotika dan handphone. Ini adalah wujud komitmen kita bersama dalam mencegah peredaran barang-barang terlarang di dalam Lapas, serta menciptakan lingkungan yang aman dan tertib bagi seluruh warga binaan,” ujar Sutarno.
Ia menegaskan bahwa kegiatan serupa akan terus dilakukan secara berkala sebagai bagian dari komitmen Lapas Kelas I Makassar dalam mendukung program akselerasi Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan.
“Kami tidak akan berhenti mengupayakan Lapas yang bersih dan bebas dari barang-barang terlarang. Kegiatan seperti ini adalah wujud nyata komitmen kami untuk menciptakan Lapas yang aman, tertib, dan bebas dari praktik-praktik negatif,” tutup Sutarno.
Kegiatan ini diharapkan dapat menjadi contoh bagi Lapas lainnya di Sulawesi Selatan dalam menjaga dan meningkatkan kualitas pengawasan demi terciptanya lingkungan pemasyarakatan yang kondusif.
