Parepare – Dalam upaya memberikan pelayanan terbaik kepada Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP), Lapas Kelas IIA Parepare tetap melaksanakan program pembinaan keagamaan meskipun di hari libur nasional. Bertempat di Masjid At-Taubah, kegiatan pembelajaran Iqro, Tajwid, dan Tahsin digelar dengan bimbingan langsung dari Ustadz Asdar, S.Pd, Penyuluh Agama Islam dari Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kota Parepare, Senin (27/1).
Pelaksanaan kegiatan ini turut diawasi oleh jajaran Lapas, termasuk Kasubsi Bimkemaswat, Nur Alim Syah, S.H., staf Darwansyah, serta pengawasan langsung dari Kasi Binadik, Kepala Kesatuan Pengamanan Lapas (Ka. KPLP), dan petugas keamanan lainnya.
Membangun Ketaatan Beragama
Kegiatan pembinaan keagamaan ini bertujuan untuk membimbing WBP kembali ke jalan yang benar, sesuai dengan ajaran agama. Selain itu, pembinaan ini diharapkan dapat membantu mereka untuk bertobat, memperkuat keimanan, dan membangun kesadaran spiritual selama menjalani masa pidana.
Kepala Lapas Kelas IIA Parepare, Totok Budiyanto, A.Md.IP., S.H., menjelaskan bahwa pembinaan ini juga bertujuan untuk memberikan bekal kepada WBP agar mereka mampu mengintegrasikan diri kembali ke masyarakat dan mengurangi risiko pengulangan tindak pidana setelah selesai menjalani hukuman.
Pentingnya Pembelajaran Al-Qur’an
Sebagai salah satu program utama, pembelajaran baca tulis Al-Qur’an menempati peran penting dalam pembinaan WBP. Program ini tidak hanya mengajarkan keterampilan membaca dan memahami isi Al-Qur’an, tetapi juga mendorong WBP untuk menjadikannya sebagai pedoman hidup sehari-hari.
“Pembinaan ini memberikan ketenangan batin, pikiran, dan jiwa bagi WBP. Kami berharap mereka bisa menjadi teladan baik bagi sesama warga binaan, keluarga, maupun masyarakat setelah bebas nanti,” ujar Totok Budiyanto.
Kerja Sama dengan Kemenag Kota Parepare
Sebagai bentuk sinergi, Lapas Kelas IIA Parepare menggandeng Kantor Kementerian Agama Kota Parepare untuk melaksanakan program penyuluhan agama. Sebanyak 10 penyuluh agama Islam dan 1 penyuluh agama Kristen secara rutin memberikan pembinaan setiap hari Senin hingga Kamis.
Kepala Lapas Totok Budiyanto menyampaikan apresiasi kepada Kepala Kantor Kemenag Parepare atas dukungan dan komitmennya dalam mendukung program pembinaan ini. “Kami sangat berterima kasih atas dedikasi para penyuluh agama yang konsisten memberikan bimbingan kepada WBP. Hal ini sangat membantu kami dalam menjalankan amanat Pasal 9 Undang-Undang RI Nomor 22 Tahun 2022 tentang Pemasyarakatan,” tuturnya.
Lapas Kelas IIA Parepare terus membuka ruang bagi WBP untuk menjalankan ibadah sesuai keyakinan mereka. Langkah ini merupakan bagian dari komitmen Lapas untuk mendukung pemulihan mental dan spiritual WBP, guna menciptakan individu yang lebih baik di masa depan.