Makassar – Solidaritas Tiger Liar Makassar menggelar syukuran Anniversary ke-2 dengan tema “Persaudaraan Tanpa Batas” di Hotel Santika, Kota Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel), Sabtu malam (25/1/2025).
Acara ini dihadiri oleh Ketua Umum (Ketum) Erwin Tang Jaya, SE, SH, MM, Pembina Tiger Liar Makassar Roy Pati, serta seluruh anggota dan pengurus Tiger Liar Makassar.
Kebersamaan dalam Hobi dan Solidaritas
Dalam sambutannya, Ketum Erwin Tang Jaya mengungkapkan rasa terima kasih atas kehadiran seluruh tamu undangan yang turut memeriahkan perayaan ini. Ia menegaskan bahwa Tiger Liar Makassar lahir dari kesamaan hobi, seperti turin, berkendara, dan berkumpul sambil menikmati kopi.
“Solidaritas ini tidak memiliki akta resmi karena Tiger Liar Makassar hanya untuk bersenang-senang, tanpa membeda-bedakan satu sama lain,” ujar Erwin Tang Jaya.
Ia juga menambahkan bahwa jumlah anggota semakin bertambah setiap harinya. Menariknya, komunitas ini tidak memiliki aturan ketat dalam perekrutan anggota.
“Kalau kita pakai aturan, pasti akan sulit merekrut anggota. Bahkan jika hanya memiliki sepeda ontel sekalipun, kalau mau bergabung, kita selalu terbuka,” jelasnya.
Lebih lanjut, Erwin menjelaskan bahwa di komunitas ini tidak ada jabatan tetap.
“Di Tiger Liar Makassar, tidak ada satu ketua yang melekat. Semua adalah ketua dan bisa merekrut anggota tanpa embel-embel jabatan. Yang penting, kita hadir untuk menikmati kopi, hobi turin, dan tentu saja, untuk bersenang-senang,” tegasnya.
Roy Pati: Banyak Anggota, Banyak Kebahagiaan
Sementara itu, Pembina Tiger Liar Makassar, Roy Pati, membuka sambutannya dengan membacakan sebuah pantun, yang disambut meriah oleh para hadirin. Dalam pengamatannya selama dua tahun terakhir, ia melihat bahwa Tiger Liar Makassar semakin solid.
“Ada yang bilang, banyak anggota banyak masalah. Tapi di Tiger Liar Makassar, yang utama adalah happy,” ungkapnya.
Roy Pati juga menegaskan bahwa jumlah anggota, baik banyak maupun sedikit, tidak menjadi masalah, selama komunitas ini tetap memberikan kontribusi positif bagi sesama.
“Kehadiran Tiger Liar Makassar bukan hanya untuk bersenang-senang, tetapi juga untuk menjalin kebersamaan yang lebih erat,” lanjutnya.
Ia juga menegaskan bahwa meskipun ada kekurangan dalam komunitas ini, hal itu tidak akan memutus solidaritas dan silaturahmi antaranggota, melainkan justru semakin memperkuat persaudaraan tanpa batas.
“Apa pun kekurangannya, itu bukan alasan untuk terpecah. Justru kita semakin erat dan semakin kuat,” tutupnya.
