Makassar – Ratusan Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) Rutan Kelas I Makassar memenuhi Masjid Nurul Iman pada Jumat (17/1) untuk memperingati Isra Mikraj Nabi Muhammad SAW. Kegiatan ini mengusung tema “Implementasi Nilai-nilai Spiritual dalam Membangun Umat yang Berkarakter dan Berakhlaqul Karimah”, menjadi momen refleksi bagi para warga binaan untuk memperbaiki hubungan dengan Allah dan sesama manusia.
Kepala Rutan Kelas I Makassar, Jayadikusumah, dalam sambutannya mengajak warga binaan menjadikan peringatan Isra Mikraj sebagai momentum introspeksi diri. “Manfaatkan kegiatan ini untuk mendengarkan tausiyah dan mengambil hikmah yang dapat memperbaiki diri. Ramadan sudah dekat, mari persiapkan diri lahir dan batin agar kita dapat menyambutnya dengan baik,” ujar Jayadikusumah.
Kegiatan ini menghadirkan Wakil Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Makassar, DR. KH. Amirullah Amri, MA., yang memberikan tausiyah mendalam mengenai pentingnya salat sebagai inti dari peristiwa Isra Mikraj.
“Salat adalah tiang agama. Nabi Muhammad SAW menegaskan, seorang muslim, terutama laki-laki, wajib memakmurkan masjid, meskipun dalam keadaan sulit sekalipun,” jelas Ustadz Amirullah.
Dalam ceramahnya, ia juga mengapresiasi suasana religius di Rutan Kelas I Makassar yang disebutnya menyerupai pesantren. “Saat masuk ke sini, saya melihat suasana Rutan ini seperti pesantren. Fasilitas dan kebutuhan ibadah terpenuhi dengan baik. Namun, saya ingin bertanya, jika ini seperti pesantren, apakah semua penghuninya sudah melaksanakan salat lima waktu?” ucapnya sambil mengingatkan.
Pernyataan tersebut memberikan makna mendalam, mengajak warga binaan untuk menjadikan program keagamaan bukan sekadar rutinitas, tetapi juga kesempatan mendekatkan diri kepada Allah secara konsisten.
Kegiatan ini ditutup dengan doa bersama, menciptakan suasana khusyuk dan haru di antara para warga binaan. Peristiwa Isra Mikraj diharapkan dapat menjadi pengingat bagi WBP untuk terus meningkatkan ibadah dan mempersiapkan diri menghadapi Ramadan dengan semangat baru.
