Makassar – Dalam upaya memberikan semangat dan membekali keterampilan kemandirian bagi warga binaan perempuan, Rumah Tahanan (Rutan) Kelas I Makassar bekerja sama dengan mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Negeri Makassar (UNM) Fakultas Seni dan Desain mengadakan kegiatan membatik celup, Rabu (18/12/2024).
Kegiatan yang digagas oleh tiga mahasiswa Program Studi Seni Rupa, yaitu Fitriani, Nia Amalia, dan Nur Khaerida, ini bertujuan untuk memberikan ruang ekspresi dan kreativitas bagi warga binaan. Dengan tema “Sekalipun raga terkurung, pikiran tidak akan terbelenggu,” kegiatan ini mendapat antusiasme yang tinggi dari peserta.
Para warga binaan diajarkan teknik batik celup ikat dan batik jumputan menggunakan tote bag berbahan kain kanvas putih. Mereka berkreasi menciptakan berbagai motif, seperti motif X dan zigzag, dengan memanfaatkan cat bubuk beraneka warna. Proses pembelajaran dilakukan secara berkelompok untuk mendorong interaksi dan kerja sama.
Kepala Sub Seksi Bantuan Hukum dan Penyuluhan Rutan Makassar, Abd. Djalil, S.Tr. Pas., menyampaikan apresiasinya terhadap kegiatan ini. Menurutnya, membatik bukan hanya seni, tetapi juga sarana untuk melatih kemandirian.
“Kegiatan ini memberikan kesempatan kepada warga binaan untuk mengekspresikan diri. Semoga ilmu yang didapat dapat diterapkan di masa depan, baik sebagai ide usaha maupun inovasi kreatif setelah mereka kembali ke masyarakat,” ujar Abd. Djalil.
Program membatik ini diharapkan menjadi salah satu langkah untuk membantu warga binaan mempersiapkan diri menghadapi kehidupan yang lebih mandiri dan produktif pasca menjalani masa hukuman.
