Bantaeng – Dalam upaya mendukung pengembangan usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) di Kabupaten Bantaeng, dosen dari Akademi Komunitas Industri Manufaktur (AK-Manufaktur Bantaeng) melaksanakan kegiatan pengabdian kepada masyarakat dengan topik “Diversifikasi Produk Poteng (Tape) dan Peningkatan Produktivitas UMKM Rezki Onto.”
Kegiatan yang berlangsung pada Senin (2/12) ini bertujuan untuk membantu UMKM Rezki Onto, produsen poteng berbahan dasar ubi, dalam meningkatkan inovasi produk dan efisiensi produksi. Program ini meliputi aspek diversifikasi produk, pengolahan bahan baku yang lebih efektif, serta penerapan teknologi sederhana guna meningkatkan produktivitas.
Dalam pelaksanaannya, tim dosen AK-Manufaktur Bantaeng memberikan pelatihan kepada pemilik dan pekerja UMKM terkait pengembangan varian produk poteng dengan masa simpan lebih lama, seperti sandwich poteng dan poteng roll yang dapat dipasarkan dalam bentuk segar maupun beku (frozen). Selain itu, diperkenalkan teknik pengemasan modern untuk meningkatkan daya tarik dan nilai jual produk di pasar.
Tidak hanya fokus pada aspek teknis, kegiatan ini juga mencakup pengenalan GMP (Good Manufacturing Practice). Tim pengabdian memberikan edukasi pentingnya menjaga kebersihan produk poteng (tape ubi) untuk meningkatkan kualitas dan daya saing di pasar. Beberapa poin yang ditekankan meliputi penggunaan peralatan yang bersih dan steril, higienitas lingkungan produksi, serta penerapan standar kebersihan pribadi bagi para pekerja.
Sebagai bentuk dukungan konkret, tim pengabdian juga menyerahkan peralatan penting seperti ice box untuk menjaga kesegaran bahan baku atau produk olahan dan alat press minuman untuk pengemasan jus poteng sebagai diversifikasi produk. Dengan adanya peralatan ini, UMKM Rezki Onto diharapkan dapat meningkatkan efisiensi produksi sekaligus memperluas varian produk yang ditawarkan.
Pemilik UMKM Rezki Onto, Ibu Saira, menyampaikan apresiasinya atas pendampingan ini. “Kami sangat terbantu dengan adanya pelatihan diversifikasi produk. Kini kami memiliki lebih banyak pilihan produk untuk ditawarkan kepada pelanggan. Ilmu yang diberikan juga sangat bermanfaat untuk meningkatkan usaha kami,” ungkapnya.
Kegiatan pengabdian ini merupakan bagian dari komitmen AK-Manufaktur Bantaeng dalam memberdayakan masyarakat melalui pengembangan sektor UMKM. Dengan memanfaatkan potensi lokal seperti ubi, program ini tidak hanya mendukung peningkatan pendapatan UMKM tetapi juga melestarikan warisan kuliner khas daerah.
Diharapkan, hasil dari kegiatan ini dapat menjadi inspirasi bagi UMKM lain untuk terus berinovasi dan meningkatkan daya saing. Bersama-sama, UMKM di Kabupaten Bantaeng diharapkan mampu mendorong pertumbuhan ekonomi lokal yang lebih baik.