Makassar – Guna meningkatkan minat baca warga binaan, Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas I Makassar bekerja sama dengan Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Sulawesi Selatan menghadirkan layanan perpustakaan keliling di Lapas Kelas I Makassar.
Upaya ini mendapat apresiasi karena dinilai sangat penting dalam menambah wawasan sekaligus memberikan aktivitas positif bagi warga binaan selama menjalani masa pidana. Kepala Lapas Kelas I Makassar, Teguh Pamuji, menyebutkan bahwa membaca adalah cara bagi warga binaan untuk “membuka jendela dunia,” meskipun berada di dalam Lapas.
“Apapun jenis bacaannya, entah itu buku, novel, atau berita, akan menambah manfaat dalam diri seseorang. Istilahnya, walaupun terpenjara di dalam Lapas, namun wawasan mereka bisa lebih luas daripada orang di luar,” ujarnya.
Lapas Kelas I Makassar juga menyediakan fasilitas untuk mendukung minat baca warga binaan, seperti pusat perpustakaan dan taman literasi. Khusus layanan perpustakaan keliling dari Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Sulawesi Selatan hadir setiap Kamis untuk memperkaya koleksi bacaan mereka.
Teguh menambahkan, dengan memperbanyak membaca, warga binaan diharapkan dapat mengambil hikmah dari masa lalu dan belajar untuk menjadi individu yang lebih baik ke depannya. “Membaca juga merupakan bentuk penghargaan terhadap masa lalu. Cerita masa lalu bisa memberikan hikmah dan pelajaran hidup, menjadikan kita manusia yang lebih baik,” jelasnya.
Melalui inisiatif ini, Lapas Kelas I Makassar berkomitmen terus mendukung proses pembinaan yang positif dan bermanfaat bagi warga binaan, memberikan mereka kesempatan untuk menambah wawasan dan membangun mental yang lebih baik.
