Makassar – Dalam upaya mewujudkan tata kelola pemerintahan yang bersih, akuntabel, efektif, dan efisien serta menghadirkan pelayanan publik berkualitas, Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas I Makassar terus memperkuat komitmennya melalui pembangunan Zona Integritas (ZI) menuju predikat Wilayah Bebas dari Korupsi (WBK). Pada Senin (30/9/2024), Tim Pembangunan ZI Lapas Makassar mengikuti Desk Evaluasi oleh Tim Penilai Mandiri (TPM) secara virtual di Aula Lapas Makassar.
Kepala Lapas Kelas I Makassar, Teguh Pamuji, dalam presentasinya memaparkan berbagai inovasi dan progres pembangunan ZI di enam area perubahan, yakni Manajemen Perubahan, Penataan Tata Laksana, Penataan Sistem Manajemen Sumber Daya Manusia, Penguatan Akuntabilitas Kinerja, Penguatan Pengawasan, dan Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik.
“Kami telah berupaya memaksimalkan pembangunan di enam area perubahan tersebut serta terus meningkatkan kualitas pelayanan publik melalui inovasi-inovasi berbasis teknologi informasi. Kami berharap, tahun ini Lapas Makassar dapat meraih predikat WBK,” ungkap Teguh Pamuji.
Inovasi berbasis teknologi yang dipresentasikan oleh Lapas Makassar mencakup beberapa aplikasi yang memudahkan pelayanan publik dan pemasyarakatan. Di antaranya adalah Silatusar, yang mempermudah masyarakat untuk mengetahui informasi hak integritas narapidana, Jamila (Jaminan Layanan Online), Silakir (Layanan Pelacakan Pengiriman Titipan), Sicallam (Layanan Video Call), serta Dokar Lama (Layanan Kunjungan Pengacara Warga Binaan Pemasyarakatan).
Selain inovasi untuk publik, Lapas Makassar juga meluncurkan aplikasi Siraja Hape dan Sipitung Lega yang ditujukan untuk pegawai, memudahkan mereka dalam mengingat pengisian jurnal harian dan mengakses slip gaji secara digital.
Sesi evaluasi berlangsung interaktif dengan antusiasme tinggi dari para pegawai dan tim penilai. Partisipasi aktif dalam sesi tanya jawab memperlihatkan dukungan penuh terhadap upaya perbaikan dan inovasi yang dilakukan Lapas Makassar untuk meraih WBK.
Dengan berbagai inovasi yang telah diterapkan, Lapas Makassar optimistis mampu mewujudkan reformasi birokrasi yang berorientasi pada pelayanan publik yang lebih baik dan bebas dari korupsi.