Parepare – Lapas Kelas IIA Parepare menyelenggarakan kegiatan pembinaan kepribadian keagamaan dalam rangka memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW. Kegiatan ini diikuti oleh petugas dan warga binaan dengan menghadirkan Ustadz Zulfajar Najib Haddade, M.Sos. dari Kantor Kementerian Agama Kota Parepare sebagai penceramah. Tema yang diusung adalah “Menanamkan Keteladanan Nabi Muhammad SAW untuk Mencapai Kesuksesan Dunia dan Akhirat.”
Acara ini dibuka langsung oleh PLH. Kepala Lapas IIA Parepare, Bahri, SH, MH, yang didampingi oleh seluruh pejabat struktural dan fungsional. Dalam sambutannya, Bahri menegaskan bahwa peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW merupakan momentum penting bagi umat Islam untuk meneladani kehidupan Rasulullah dan memperkuat rasa cinta serta syukur kepada Allah SWT. “Peringatan ini adalah kesempatan untuk meneguhkan kembali komitmen kita dalam menjalankan ajaran-ajaran Nabi Muhammad SAW, baik dalam kehidupan sehari-hari maupun dalam perjalanan spiritual kita,” ungkapnya.
Acara ini juga dihadiri oleh perwakilan dari Kantor Kementerian Agama Kota Parepare, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Parepare, Balai Pelatihan Vokasi dan Produktivitas Pangkep, serta mahasiswa IAIN Kota Parepare. Hal ini menunjukkan adanya kolaborasi dan sinergi yang kuat dalam mendukung program pembinaan di Lapas IIA Parepare.
Dalam ceramahnya, Ustadz Zulfajar Najib Haddade menekankan pentingnya memahami makna spiritual dari peringatan Maulid Nabi. Menurutnya, perayaan ini bukan hanya sekadar merayakan kelahiran Nabi Muhammad SAW, tetapi juga sebagai momen refleksi bagi umat Islam untuk meneladani akhlak dan kebijaksanaan Rasulullah. “Peringatan Maulid ini mengajak kita untuk memperbaiki diri, meningkatkan keimanan, serta meneguhkan komitmen kita dalam mengikuti ajaran beliau,” jelasnya.
Kepala Seksi Pembinaan Narapidana dan Anak Didik, Muchamad Zaenal Fanani, S.Sos., M.M., selaku ketua panitia pelaksana, menyampaikan bahwa kegiatan ini bertujuan untuk memberikan pencerahan kepada petugas dan warga binaan mengenai pentingnya menjalani kehidupan sesuai dengan sunnah Rasulullah. “Kegiatan ini diharapkan dapat menumbuhkan sikap sopan, santun, dan etika yang baik, sesuai dengan nilai-nilai luhur budaya Bugis seperti sipakatau, sipakainge, sipakalebbi,” ujarnya.
Ia juga menambahkan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari program pembinaan kepribadian yang dicanangkan oleh Kalapas Kelas IIA Parepare, Totok Budiyanto, A.Md.IP., SH. Program ini bertujuan untuk memberikan pendidikan moral yang diharapkan dapat menjadi teladan bagi warga binaan dan petugas Lapas dalam menjalani kehidupan sehari-hari. “Kami berharap kegiatan ini dapat memberikan ketenangan batin dan spiritual, sehingga warga binaan dapat menjalani masa pidananya dengan baik, serta tercipta suasana aman dan tertib di lingkungan Lapas,” tambahnya.
Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW ini tidak hanya menjadi ajang refleksi spiritual, tetapi juga sebagai sarana untuk memperkuat kebersamaan dan solidaritas antarwarga binaan dan petugas. Dengan semangat kebersamaan dan keteladanan Rasulullah, Lapas IIA Parepare berkomitmen untuk terus mengedepankan pembinaan kepribadian dan spiritual bagi seluruh penghuni lapas, demi terciptanya perubahan positif yang berkelanjutan.