MAKASSAR – Presiden Joko Widodo meresmikan Gedung Rumah Sakit (RS) Kementerian Kesehatan Makassar yang berlokasi di Kawasan Center Point of Indonesia pada Jumat, 6 September 2024. Acara peresmian ini dihadiri oleh Ibu Negara Iriana Joko Widodo, didampingi Menteri Sekretaris Negara, Menteri Sekretaris Kabinet, Penjabat Gubernur Sulawesi Selatan, Plt Direktur RS Kemenkes Makassar, dan Wali Kota Makassar. Rangkaian kegiatan dimulai dengan tarian tradisional Paddupa dan diakhiri dengan hospital tour.
Presiden Jokowi menekan tombol sirene sebagai simbol peresmian dan menandatangani prasasti sebagai penanda dimulainya operasional RS Kemenkes Makassar. Dalam pidatonya, Jokowi mengucapkan, “Dengan mengucap bismillahirrahmanirrahim, pada sore hari ini saya meresmikan Gedung Rumah Sakit Kemenkes Makassar di Provinsi Sulawesi Selatan.”
Dalam sambutannya, Presiden menyampaikan bahwa pemerintah berkomitmen untuk tidak hanya fokus pada pembangunan infrastruktur seperti jalan tol, pelabuhan, dan bandara, tetapi juga pada sektor kesehatan, khususnya dengan membangun rumah sakit modern. Jokowi menyoroti pentingnya peningkatan fasilitas kesehatan di berbagai daerah.
“Saya kadang sedih kalau melihat rumah sakit di daerah yang kumuh dan ruangannya gelap. Oleh karena itu, kita harus memperbaiki kualitas layanan kesehatan,” tutur Presiden.
RS Kemenkes Makassar ini, menurut Presiden, merupakan rumah sakit terbesar yang dimiliki Kemenkes, terdiri dari empat tower dengan 12 lantai dan kapasitas 920 tempat tidur, dilengkapi dengan peralatan medis modern.
“Dari pagi saya di Surabaya, sore hari ini di Makassar, dan memang rumah sakit terbesar ada di sini, di Makassar,” tambahnya.
Presiden juga mengungkapkan bahwa total anggaran yang digunakan untuk membangun rumah sakit ini mencapai Rp2 triliun, dengan rincian Rp1,56 triliun untuk pembangunan gedung dan Rp360 miliar untuk pengadaan peralatan medis, yang akan ditambah hingga Rp520 miliar.
Rumah sakit ini akan menjadi pusat layanan kesehatan bagi wilayah Indonesia Timur, sehingga diharapkan masyarakat tidak lagi perlu mencari pengobatan ke luar negeri. “Kita kehilangan devisa Rp180 triliun setiap tahun karena banyak masyarakat yang berobat ke luar negeri. Dengan adanya rumah sakit ini, cukup di Makassar,” ujar Jokowi.
Peresmian ini menandai komitmen pemerintah dalam meningkatkan layanan kesehatan di Indonesia dan mendorong pemerataan fasilitas kesehatan berkualitas di seluruh daerah.