Makassar – Dalam upaya memperkuat pembinaan dan mewujudkan pemasyarakatan yang berdampak positif, Rumah Tahanan (Rutan) Makassar terus menggelorakan program belajar mengaji dengan menggunakan metode Dirosa, bekerja sama dengan Wahda Islamiyah. Program ini bertujuan untuk menanamkan nilai-nilai spiritual dan moral yang lebih mendalam kepada warga binaan, guna membekali mereka dengan fondasi yang kuat saat kembali ke masyarakat.
Salah satu fokus utama dari program ini adalah memberantas buta aksara Al-Qur’an di kalangan warga binaan. Dengan adanya program ini, diharapkan para peserta dapat lebih mudah membaca dan memahami kitab suci Al-Qur’an. Proses pembelajaran dilakukan secara intensif di selasar kamar hunian Blok Emmy Saelan, dengan melibatkan lima pengajar yang dibagi menjadi delapan kelompok. Pembagian ini dirancang untuk mempermudah pengajar dalam memberikan bimbingan individual kepada setiap warga binaan.

Metode Dirosa yang digunakan dalam program ini menggabungkan pendekatan teori dan praktik, sehingga para peserta dapat lebih cepat memahami dan menerapkan materi yang dipelajari. Kepala Sub Seksi Bantuan Hukum dan Penyuluhan, Muhammad Ramadlon Afwan, menyebutkan bahwa kelas mengaji ini dijadwalkan rutin dua kali dalam seminggu, dengan pembagian jadwal yang berbeda untuk akhwat (perempuan)