SSindonesia Makassar – Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas I Makassar telah meluncurkan program Pesantren Ramadan 1445 Hijriah untuk meningkatkan karakter religius para narapidana, yang berlangsung di Masjid Da’watul Ihsan Lapas pada Selasa (19/3). Selain menjadi ajang untuk memperdalam pengetahuan agama selama bulan suci Ramadan, kegiatan ini juga bertujuan untuk memperkuat spiritualitas dan moralitas para narapidana selama masa tahanan di Lapas Makassar.
Kepala Seksi Bimbingan Kemasyarakatan, La Idi, mengawasi pelaksanaan program ini dan mengajak semua peserta untuk mengikuti kegiatan dengan penuh kesungguhan guna mendapatkan manfaat yang optimal dari setiap sesi.
“Partisipan diharapkan benar-benar memperhatikan dan mendalami materi yang disampaikan oleh para pemateri sehingga ilmu yang didapatkan selama pesantren Ramadan dapat diterapkan dengan baik, baik di dalam Lapas maupun nanti saat kembali ke masyarakat,” kata La Idi.
Pesantren Ramadan ini akan berlangsung selama 3 hari, dimulai dari Selasa (19/3) hingga Kamis (21/3), dengan berbagai materi yang mencakup penguatan karakter religius, baca tulis Al-Quran, tauhid, hadis, zakat, dan topik lainnya.
Setelah pembukaan, kegiatan dilanjutkan dengan sesi materi dari KH. Dr. Syahrir Nuhun, Lc., M.Th.I mengenai Fikih Ramadan, yang diikuti dengan antusias oleh para narapidana dan kadang-kadang diwarnai dengan diskusi interaktif.
“Saya merasa Pesantren Ramadan di Lapas Makassar sangat memberi manfaat bagi kami, karena saya dapat memperdalam pengetahuan agama yang pasti akan sangat berguna dalam kehidupan sehari-hari,” kata Ilham Bahar, salah satu peserta.
Pesantren Ramadan 1445 hijriah Lapas Makassar diharapkan mampu meningkatkan ketakwaan dan keimanan warga binaan. Memahami dan mampu menerapkan ragam ilmu yang didapat, menumbuhkan kebersamaan, berakhlakul karimah, serta dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.
