SSindonesia Maros – Masjid Babut Taubat Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIB Maros menyelenggarakan kegiatan pembinaan kerohanian islam. Acara tersebut diisi oleh Ustadz Hamzah Ahmad, S.Ag.,M.A bekerja sama dengan Kementerian Agama (Kemenag) Kab. Maros, Selasa (05/03).
Dalam ceramahnya, ustadz membahas mengenai “ Perintah kewajiban berpuasa, dan rukun dan syarat sah ibadah puasa” sebagai pokok bahasan. Materi tersebut bertujuan untuk membekali WBP dan mempersiapkan diri menjelang bulan suci Ramadhan.
“Al baqarah artinya Sapi Betina, surat ini diturunkan di Kota Madinah sehingga tergolong surat Madaniyah. Adapun arti pada ayat 183 surah Al Baqarah “ Wahai orang-orang yang beriman diiwajibkan atas Kamu berpuasa sebagaiman diwajibkan atas orang sebelum kamu agar kamu bertakwa.” Yang menurut istilah puasa adalah menahan diri dari segala yang membatalkannya dengan cara-cara yang khusus.”
Al Ustadz juga menambahkan bahwa perintah puasa ditujukan kepada orang yang beriman sebagai mana pada bunyi permulaan ayat artinya “ Wahai orang-orang beriman”. Orang yang beriman akan patuh melaksanakan perintah puasa dengan sepenuh hati karena merasa kebutuhan jasmaniah dan rohanian adalah dua unsur pokok dalam diri manusia.
Pembinaan kepada Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) tidak hanya berorientasi pada pembinaan keterampilan saja, akan tetapi juga perlu bimbingan kerohanian ke WBP. Maka dari itu Lapas Maros berkomitmen melaksanakan kegiatan kerohanian islam secara rutin yang dilaksanakan setiap hari selasa.
Kasi Binadik, M Al Baqir Menyanpaikan bahwa kegiatan ini bentuk komitmen kita untuk mendorong Warga Binaan Agar lebih baik kedepannya oleh karena itu berkolaborasi dengan Kemenag Kab Maros adalah satu langkah yang kami lakukan.
Kalapas Maros , Ali imran mengungkapkan kepada media SSindonesia pentingnya pembinaan keagamaan bagi WBP.
“ Pelaksanaan pembinaan keagamaan yang dilaksanakan diLapas Maros dapat bermanfaat bagi WBP, baik ketika menjalani masa pidana maupun ketika bebas nantinya,” Tutup Kalapas.
